Jadilah Bermanfaat
Sering kali muncul dalam
pembicaraan pembicaraan atau diskusi agama, motivasi atau seminar seminar
pengembangan diri yang memunculkan kalimat “Jadilah pribadi yang bermanfaat”.
Dalam banyak kasus sosial saat ini kalimat ini benar adanya. Saat tidak menjadi
pribadi yang bermanfaat kita hanya akan terlihat sangat menyedihkan.
Seorang ibu saat pagi pagi sekali
dia akan segera bangun untuk segera menyerahkan diri pada Tuhannya dan kemudian
menjalankan tugas tugasnya sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu. Tidak
heran seorang ibu akan segera marah saat melihat anak anak nya tidak segera
bangun dan minimal membantunya dalam menyelesaikan tugas rumah tangga.
Sebagai seorang anak yang mungkin
masih sekolah dasar bangun pagi adalah momok dan beban yang sangat dibenci
sebagian besar anak. Tentu ini tidak akan berlangsung lama saat anak tersebut
berangsur angsur mulai merasakan tumbuh dewasa.
Ibu dan anak yang tergambar pada
kelimat diatas adalah dua contoh simpel yang muncul dalam keluarga tentang
kebermanfaatan. Seorang ibu tentu memiliki tingkat kebermanfaatan yang lebih
tinggi di bandingkan anaknya. Jika dilihat dari tujuan berumah tangga adalah
memberikan kedamaian dan rasa aman, saling memberikan manfaat adalah solusi
agar hal tersebut dapat segera terwujud.
Lain halnya jika seorang lakon
dalam rumah tangga berprilaku sebaliknya, yang justru tidak memberikan manfaat.
Sudah dipastikan akan terjadi konflik yang berkelanjutan dan justru akan
membawa pada keretakan rumah tangga. Banyak kasus, seorang ayah yang justru
menjadi beban dalam rumah tangga tidak memberikan nafkah bagi keluarganya, yang
artinya tidak memberikan manfaat bagi keluarga. Atau kasus lain seorang ibu
yang justru saat pagi, bangun kesiangan, tidak bermanfaat bagi suami dan
keluarganya lebih banyak berinteraksi pada hanphone. Atau anak yang sama sekali
tidak pernah membantu pekerjaan rumah hanya akan menjadikan anak tersebut anak
yang manja dikemudian hari. Kira kira apa keluarga bahagia akan muncul dari
keluarga seperti ini?
Berpikir bagaimana menjadi
pribadi yang bermanfaat merupakan proses berpikir yang ternyata membantu proses
pendewasaan. Karena dengan berpikir demikian seseorang akan mampu dan berupaya
seoptimal mungkin agar bagian dari dirinya menjadi sebab dari sebuah kebaikan.
Contohnya saat seorang anak sudah mulai mengerti tentang berat nya menjadi
seorang ibu dalam menjalankan peraannya dirumah, anak tanpa harus diminta akan
segera bergegas ikut menyelesaikan pekerjaan rumah si ibu. Disini letak
kedewasaan berjalan sejajar dengan proses kebermanfaatan.
Dalam rumah tangga saling
membantu atau saling memberikan manfaat adalah keharusan yang selayaknya tidak
pernah ditinggalkan. Menjadi bermanfaat dalam rumah tangga itu artinya menjadi
bermanfaat bagi lingkungan masyarakat. Dengan kebiasaan kebiasan bermanfaat
dalam rumah tangga seseorang akan terdidik menjadi pribadi yang baik di
lingkungannya.
“Sebaik baiknya manusia adalah
yang paling bermanfaat bagi sesamanya” demikian kutipan dari manusia paling
keren sepanjang masa, nabi Muhammad Solaulohualaihi Wasallam. Jika direnungi
lebih lanjut kalimat ini nampak pada orang orang yang sangat dekat dengan
sesama. Mereka memiliki peran yang besar dalam menjaga kebaikan agar tetap
menjadi tujuan dari setiap manusia.
Coba lihat orang orang yang sering
mensedekahkan hartanya, mereka memiliki kebermanfaatan tinggi bagi sebagian
besar orang disekelilingnya. Orang orang yang bermanfaat akan lebih dikenal
sebagai orang yang baik di lingkungannya. Mereka akan selalu di cari saat ada
masalah dan akan menjadi tempat ngobrol yang enak saat ada problem di
lingkungan pribadi atau sosialnya.
Jika di lihat lebih jauh lagi,
orang orang yang bermanfaat ini tidak muncul secara tiba tiba. Mereka melalui
proses pendidikan yang panjang dari keluarga mereka. Keluarga besar mereka
biasanya tidak memberikan porsi tinggi untuk memanjakannya tapi memberikan
porsi besar untuk mendidik mereka menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi
orang banyak.
Sudah selayaknya orang tua mulai
berpikir untuk bagaimana mendewasaakan anak mereka. Itu artinya orang tua
berpikir bagaimana anaknya dapat bermanfaat disaat mereka dewasa kelak.
Bagaimana caranya? Orang tua dapat mulai menjadi teladan baik bagi anak mereka
agar mereka mencontoh prilaku orang tuanya. Teknisnya, saat mulai bangun tidur
orang tua sudah mulai berpikir dan bertindak apa yang dapat dilakukan untuk
meringankan beban pasangannya.
Jika dia seorang istri maka
segera setelah bangun tidur dan menjalankan kewajiban pada Tuhan, istri dapat
segera melakukan pekerjaan rumah dan membuatkan sarapan untuk suami dan
anaknya. Jika dia seorang Suami, saat bangun tidur setelah menjalankan
kewajiban pada Tuhannya, suami dapat segera bergegas untuk membantu istri,
menimba air mungkin, atau melakukan pekerjaan pekerjaan yang seharusnya di lakukan
seorang suami. Dan jika dia adalah seorang anak, maka anak dapat segera bangun
pagi, merapikan sendiri tempat tidurnya dan melakukan hal hal pribadinya
sendiri. Seorang anak yang mandiri ternyata sangat bermanfaat bagi kedua orang
tuanya.
Semakin seseorang menjadi pribadi
bermanfaat bagi sesama, pribadinya akan semakin menyejukkan dipandang mata.
Tidak hanya kenyamanan dan kebahagiaan dalam rumah tangga pribadi yang
bermanfaat akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat sekitanya. Jika satu
pribadi bermanfaat dapat membuat sebuah keluarga merasa layaknya surga.
Bagaimana jika ada sepulu, seratus, atau seribu sampai sejuta orang bermanfaat.
Kita akan menjadi serasa benar benar berada di surga.
Tarakan 27 Des. 17
Posting Komentar untuk "Jadilah Bermanfaat"