Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Tentang Kartu Prakerja

Ok kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya dengan program pemerintah yang mungkin sudah dari tahun 2020 lalu dijalankan. Program tersebut adalah program kartu prakerja.

Cerita Tentang Kartu Prakerja


Sebelum di lanjutkan saya harus menyampaikan terlebih dahulu bahwa program ini tidak pernah sebelumnya saya cari tau lebih dalam. Hanya sebatas tau saja. Saat tulisan ini dibuat pada 20 Maret 2020 saya baru benar benar “Click” dengan program ini.

Mohon maklum saat ini saya sudah lama sekali tidak nonton TV, apalagi isi pada beranda medsos saya isinya sudah tidak berisi program pemerintah atau berita pemerintah. Meskipun ada, jumlahnya hanya satu atau dua postingan status dari teman yang kadang juga terlewat dari perhatian saya.

Program ini menjadi menarik karena sepulang dari pelatihan sore tadi, istri menceritakan tentang tawaran untuk mengikuti program ini. Saya melihat, ada harapan untuk bisa mendapatkan manfaat yang di tawarkan dari program ini oleh istri.

Saya yang sebenarnya menghindari program ini, bukan karena tidak peduli . Mencoba memahami terlebih dahulu maksud dan cerita dari istri. Singkatnya istri saya mendapatkan penawaran dari orang lain untuk mengurus kartu prakerja dan kemudian hasilnya bisa digunakan untuk modal usaha, pikir istri

OK sejauh ini tidak menjadi masalah. Lalu yang menjadi masalah adalah, istri ditawari pengurusannya dengan jasa orang lain. Dari cerita istri, saya kembali berpikir dan kemudian menjawab “nanti mas pikir dulu ya”. Karena belum mencari tau tentang kartu prakerja ini saya tidak ambil pusing saja cerita sore dari istri tadi.

Beberapa jam setelah itu, tepatnya setelah solat Magrib, takdir Allah berkata lain. Saya bertemu orang yang menawari program kartu prakerja tadi. Ternyata dan ternyata, orang yang di tawari tadi juga hanya ditawari oleh orang lain.

Artinya istri adalah orang ketiga dari si pemberi penawaran awal. Ok agar mudah saya akan menyebut pemberi penawaran awal sebagai si A. Orang kedua yang di tawari oleh si A adalah B dan Istri saya adalah Si C, yang saya temui adalah si B.

Setelah berbincang beberapa waktu, saya menarik kesimpulan bahwa si B di tawari oleh Si A karena si A adalah penerima manfaat program kartu prakerja juga. Si B yang Gaptek tidak diberikan kesulitan dalam mendaftar sehingga manfaat yang akan di dapatkan si B nanti akan berkurang setiap bulannya karena di ambil oleh si A sebagai upah capek.

Info yang saya dapat, setiap bulan peserta yang terdaftar dalam program ini mendapatkan manfaat berupa uang sejumlah 600 ribu rupiah selama 4 bulan. Yah lumayan untuk tambahan kebutuhan sehari hari selama 4 bulan. Apa lagi dimasa pandemic seperti saat ini.

Awalnya saya juga di ajak oleh si B, setelah solat Isya selesai, saya sempatkan untuk membaca situs resmi untuk program ini. Ternyata saya tidak termasuk dalam kategori yang di sebutkan di sana. Saya termasuk golongan pekerja yang menerima upah saat ini. Dan kalimat dalam paragraph yang di sebutkan tidak sama sekali menyangkut saya.

Penerima manfaat kartu prakerja


Lalu saya coba menjelaskan pada si B dengan dua alasan. Alasan pertama, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Kualifikasi saya tidak masuk dalam program ini. Alasan ke dua, tidak sempat saya utarakan kepada si B karena sudah nge gas duluan si B ini. Intinya apa yang di lakukan oleh si A bisa jadi dianggap salah oleh hokum karena termasuk dalam salah satu bentuk Pungli.

Tapi karena si A dan B merasa sama sama di untungkan jadi sepertinya bagi mereka itu bukan masalh yang besar. Tentu bagi saya itu masalah besar.

Lalu bagaimana dengan istri?

Setelah saya jelaskan dan saya kembalikan ke istri, istri lebih memilih untuk membantu mengurangi beban pemerintah dan menolong sesama dengan cara tidak melanjutkan prosesnya baik melalui si A atau pun pribadi.

Baik itu cerita saya kali ini. Jika kalian punya pendapat lain silahkan. Tulisan ini 100% Subjektif tapi saya sangat menerima masukan dari teman teman  pembaca sekalian. Mohon doakan saya juga agar bisa konsisten dalam kebaikan ya, dan semoga kalian pembaca semua selalu di berikan Kebaikan oleh Allah Tuhan Semesta Alam

katatara.com
katatara.com Hai, saya Tara pemilik dan penulis di katatara.com. Saya seorang ayah dan bekerja sebagai karyawan juga bisnis owner. Ingin ngobrol lebih lanjut silahkan hubungi saya

Posting Komentar untuk "Cerita Tentang Kartu Prakerja"