Selama ini saya bisa jadi salah jalan karena memilih jalan yang sangat rumit bagi saya
Pagi sebelum saya keluar dari kantor saya mendapat kesempatan untuk menuju toilet. Agak menjijikan memang jika diceritakan, tapi ini bisa jadi sebuah awal baru buat saya. Ok. dalam jamban tanpa membawa gawai apapun saya kemudian berpikir apakah ini akan menjadi jalan akhir saya? Saya masih berpikir bahwa saya memiliki jalan lain yang harus dijalankan.
kenapa demikian, ya mudahnya karena saya merasa hidup saat ini belum mining full. belum lengkap. saya merasa masih ada peran yang belum saya penuhi sebagai Saya. Baik pikiran saya kemudian berpikir loncat ke peran yang saat ini saya kerjakan. Sebagai karyawan, sebagai penjual, sebagai bisnis owner sebagai kepala keluarga, ayah dan sudah pasti sebagai Hamba.
Saya kemudian berasumsi jika saya memaksimalkan potensi saya di salah satu yang saya sebut diatas mungkin akan menjadi sebuah peran maksimal yang bisa saya kerjakan. Kemudian saya bisa menjadi lebih puas dengan capaian capaian saya, yang kemudian juga berdampak baik untuk peran peran lainnya.
Terus terang saya berpikir pada peran sebagai seorang bisnis Owner. Kebetulan ada dua usaha yang saat ini berjalan, Laundry dan Dimsum. Usaha tersebut skalanya masih skala rumahan tapi saat melamun tadi saya berharap bahwa usaha ini dapat berkembang menjadi skala industri. Minimal bisa menjadi usaha industri di kalimantan utara.
Bukan tanpa sebab saya berpikiran seperti itu. Saya punya harapan untuk bisa kembali ke jogja dan kemudian bisa menjalani pendidikan kembali di jawa. Pagi tadi saya sempat terpikir untuk ikut sebuah komunitas, KPMI. Saya habis obok obok WA untuk sekedar mengingat nama komunitasnya dan apa saja programnya. Pengusaha masih menjadi program utama saya saat ini karena merasa kebebasan waktu lebih banyak dimiliki oleh mereka yang berhasil mengembangkan usaha ke tahap industri.
Kemudian saya berpikir kedalam kembali. Apa yang membuat mereka, pengusaha sukses bisa mengambangkan usahanya ke skala industi dan memiliki kebebasan waktu, finansial dan bahkan kebebasan dalam beribadah?
Ini belum terjawab hingga akhirnya setelah saya keluar dari kantor, saya mencoba tetap memutar otak dan mencoba mencari jawaban. Dari Kampung 4 saya ke MI Al fatah mamburungan timur, SD 035 Markoni di tarakan tengah, Ke MI Sabilul di di atas laut kemudian ke MA Negeri di Tarakan tengah. Dari timur ke tengah, ke timur lagi kembali ke tengah. Di Masjid Depan MA Negeri saya membaca kembali buku Atomic Habit karya James Clear. Saya buka bab lanjutan dari daftar baca saya, Bab 18 Kebenaran tentang Bakat ( Ketika Gen Penting dan Kapan Menjadi Tidak Penting).
Di bab ini saya mendapatkan sedikit jawaban dari pertanyaan saya. Saya tidak akan menjabarkan secara lengkap tapi pada intinya pada bab ini saya paham bahwa seseorang tidak akan merasa hidupnya mudah hingga orang tersebut menemukan siapa dirinya. Artinya dia mengerti apa yang harus dia kerjakan dan untuk apa dia mengerjakan hal tersebut. Di Bab ini saya mengerti satu hal, saya masih dalam proses menuju untuk memahami siapa diri saya sendiri.
Sedikit banyak nya dalam bab ini james menuliskan bahwa seseorang telah di karuniakan sebuah bakat alamiah dan kita hanya perlu mencari cara agar menemukan bakat tersebut. Setelah menemukan bakat tersebut kerjakan dan asah terus hingga mendapatkan lingkaran keberuntungan yang terjadi akibat dari kebiasaan yang telah terbentuk.
Otak saya berpikir jauh kembali, sambil jalan menuju supplier untuk membeli kebutuhan usaha, saya kemudian kembali bertanya. Apa yang membuat saya merasa bersemangat, apa yang membuat saya merasa berguna dan merasa sangat meaningfull. Saya bertanya tanya apa yang selama ini orang-orang cari dari saya? Apa yang biasa ditanyakan kepada saya.
Sampai pada sebuah jawaban, orang orang butuh saya saat mereka butuh bercerita. Mereka kadang butuh saran dan pendapat saya. entah kenapa. Ini masih belum terjawab. Hingga pertanyaan apakah mungkin saya harus mendalami tentang perilaku orang lain?
Kemungkinan nya iya.
Saya kemudian berpikir bahwa selama ini saya bisa jadi salah jalan karena memilih jalan yang sangat rumit bagi saya. Kenapa saya tidak menjalani hidup yang membuat saya lebih penuh gairah dengan mendengarkan cerita cerita orang lain saja.
Kenapa saya tidak mendalami saja tentang talent mapping misalnya. Kemudian menjadi seorang konsultan pendidikan atau semacam konsultan karir, itukan akan menjadi lebih menarik.
Saya sempat menelaah kehidupan teman tema saya yang saat ini terbilang cukup lancar. Itu karena mereka melakukan perjalan hidup yang mereka sukai. Acep semisal, dia suka dengan Pesawat ada figur mbah nya yang bekerja di lingkungan bandara. Wajar jika saat ini dia menjadi salah satu ‘mungkin’ manager di garuda indonesia.
Ah saya menjadi seperti mendapatkan petunjuk untuk melanjutkan perjalan yang harus saya jalani.
Saya bersyukur pada Allah karena membuat saya tertarik untuk lebih banyak membaca lagi.
Tarakan, 25 januari 2025.
Posting Komentar untuk "Selama ini saya bisa jadi salah jalan karena memilih jalan yang sangat rumit bagi saya"