Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengganti nasi dengan Ubi

Ini adalah catatan pertama saya tentang ubi jalar. Saya menulis ini karena beberapa hal. pertama ini adalah hari keempat setelah tiga hari saya memulai lagi menjadikan ubi sebagai pengganti nasi. Bukan karena diet. Walau awalnya sebelum ini saya sudah memulai menjadikan ubi sebagai pengganti nasi kurang lebih selama beberapa waktu di tahun 2024.



Tahun 2024 lalu saya menjadikan ubi sebagai pilihan untuk (katanya) ‘diet’. Karena lagi hype banget di kantor orang orang pada diet kalori. Saya memilih untuk memakan ubi setelah sebelumnya juga memakan talas. Talas juga sebenarnya termasuk golongan ubi, tapi saya kurang bisa menikmatinya, karena menurut saya sulit didapat dan harganya juga tergolong mahal. lain kali saya mungkin akan bahas ini.


Karena beberapa alasan aktivitas makan ubi selama hampir lima minggu terhenti karena effort untuk bolak balik beli ubi, mengolah hingga memasak memang tidak sesimpel masak nasi. Proses memasak nasi memakan waktu lebih cepat dibanding memasak ubi.


Ubi Jalar


Tiga hari ini saya lebih memilih mengganti  nasi menjadi ubi jalar. Ubi yang saya jadikan pengganti nasi adalah ubi yang ketersediaannya banyak dijual di pasar Tenguyun Tarakan. di pasar ini ada beberapa penjual ubi yang membuat saya yakin kalo ketersediaan ubi tidak akan sepi. Selain karena banyak yang jual artinya petani juga selalu ready dengan tanaman ubinya. Selain itu peminatnya juga masih sedikit sepertinya.


Nah soal ketersediaan ubi ini yang menjadi alasan kedua saya menulis perihal dunia per umbian. Saya yakin ubi ini ketersediaan nya akan lebih banyak saat beras mulai menampakkan kelangkaan nya. apalagi di kota Tarakan. 


Kebutuhan Beras yang ada di Indonesia saat ini kan sebagian juga dipenuhi dengan impor dari Negara tetangga. Negara tetangga yang saya maksudkan seperti Thailand, Vietnam, India dan lain lain. Berikut data yang saya dapat menurut bps ada beberapa negara yang menjadi lokasi Indonesia membeli beras.


Sumber BPS



melihat data di atas saya pribadi muncul pertanyaan apakah memang produksi beras kita tidak mencukupi untuk seluruh warga Indonesia? Saya bertanya saja dan tidak berupaya riset untuk mencari jawabanya. Karena khawatir merasa kecewa dengan fakta yang ada.


Ok kembali ke fakta di Tempat saya tinggal, Tarakan. Jika terjadi sesuatu yang dapat menyebabkan kelangkaan maka Tarakan adalah salah satu kota yang akan kena dampak. Tidak perlu menyebutkan kelangkaan akibat kurangnya jumlah produksi beras nasional yang kemudian harus impor dari negara lain. Pada waktu covid kemarin saja kapal tidak bisa sandar karena ada PPKM harga harga kebutuhan pokok melambung. Beras juga. Bayangkan jika Covid berlangsung lebih lama bisa seperti apa bentuk lambung saya yang terbiasa dengan nasi putih ini.


Itulah kenapa saya mencoba konsumsi ubi. Saya berharap perut saya terbiasa dengan yang selain nasi sebagai makanan pokok. Mungkin saja nanti bisa beradaptasi dengan makanan makanan pokok khas Eropa. Itu juga kalau makanan pokok orang orang eropa lebih murah dan mudah didapatkan, ngimpi.


Ubi jadi objek pengamatan


Untuk sementara ini saya bisa menjadikan ubi  sebagai objek pengamatan saya. sedangkan saya sendiri yang akan menjadi subjeknya.


Setidaknya selama tiga hari makan ubi sebagai pengganti nasi ternyata membuat saya tidak mudah mengantuk saat makan siang. Saya juga merasa lebih ringan dalam beraktivitas. Sementara saya tidak tau penyebab badan menjadi ringan apakah karena ubi atau irisan kunyit yang saya minum setiap pagi selama seminggu belakangan.


Oh iya saya menegaskan saya tidak menjadikan mengubah nasi ke ubi ini sebagai program diet. memang setelah lebaran beberapa hari lalu berat badan saya sudah melambung tinggi menjadi 80,3, kg pagi ini 78.6 kg . Tapi saya hanya menganggap ini sebagai efek jika memang benar bisa menurunkan berat badan. Toh sesuai apa yang saya lihat, saya tidak mengurangi porsi yang ada di piring saya. Tetap banyak. 


Saya masih butuh banyak informasi mengenai umbi umbian ini. Sementara saya juga akan tetap riset sesuai kemampuan dan kapasitas saya. Jika ada info info tentang mengganti makanan pokok dari nasi ke ubi atau yang lainnya bisa komen atau email saya ya


Tarakan 11 April 2015


katatara.com
katatara.com Hai, saya Tara pemilik dan penulis di katatara.com. Saya seorang ayah dan bekerja sebagai karyawan juga bisnis owner. Ingin ngobrol lebih lanjut silahkan hubungi saya

Posting Komentar untuk "Mengganti nasi dengan Ubi "